Siapa pun kita, kita adalah makhluk
Tuhan yang tidak pernah lepas dari rasa jenuh. Mungkin di dalam ilmu
kedokteran, ada enzim tertentu yang memang ada kaitannya dengan rasa jenuh.
Jenuh itu muncul karena sesuatu hal yang kita alami berulang-ulang, baik itu
suasana kerja, makanan, kegiatan, dan pikiran. Bagaimana cara menghilangkan jenuh
kerja? Ini beberapa tips untuk anda;
1. Perbaiki pola makan.
Jenuh seringkali
muncul karena kita terlalu kekenyangan yang akhirnya menimbulkan malas. Bila
kita malas, tidak ada gairah untuk melakukan apa pun, kecuali ingin istirahat. Rasa malas yang dilawan akhirnya
berdampak pada kejenuhan.
2. Usahakan badan tetap fit.
dengan
secara berkala melakukan gerakan yang melemaskan otot. Tidak usah berat, cukup
yang ringan-ringan saja. Kelelahan fisik yang selalu melakukan posisi tertentu
misalnya duduk, merupakan salah satu pemicu rasa jenuh.
3. Tetap segarkan pikiran.
Pekerjaan memang menuntut kita untuk menggunakan waktu seefektif mungkin, tapi
bukan berarti kita tidak berhak untuk melakukan sesuatu yang merupakan
kesenangan kita, seperti merokok, bercanda, minum kopi, dan internet-an. Memang
di beberapa perusahan melarang hal yang demikian, tetapi malah kekangan seperti
itu yang malah mempercepat kejenuhan seseorang dalam bekerja.
4. Bayangkan kesenangan.
Mungkin
melakukan sesuatu kesenangan secara fisik akan menjadi perhatian bos. Kejenuhan
pun bisa ditepis dengan membayangkan keluarga, anak, pacar, hobby, rekreasi,
kejadian lucu, dan sebagainya, di tengah-tengah kita melakukan kerja. Dengan
cara ini, pekerjaan tetap jalan dan kita pun bisa melupakan kejenuhan.
Rasa
jenuh itu munculnya di alam bawah sadar kita. Nah, tips terpenting sebenarnya
adalah hanya mencari cara bagaimana pikiran jenuh menjadi tidak dominan. Dengan
kata lain, menghadirkan pikiran lain yang bisa mengalahkan dominasi pikiran
jenuh tersebut. Dominasi sebuah pikiran tentunya bisa terjadi bila hal itu
adalah sesuatu yang lebih menarik pikiran kita seperti kesenangan. Itu saja
inti dari cara menghilangkan jenuh di pikiran kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar